Advertisement

Responsive Advertisement

SDLC -- Kaleo x1 rpl3

 Tugas PPL :

Pengertian SDLC / Siklus Pengembangan System adalah :

- Dalam rekayasa sistem, sistem informasi, dan rekayasa perangkat lunak, daur hidup pengembangan sistem atau siklus hidup pengembangan sistem adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut.

Fungsi SDLC :

Sangat sulit untuk membuat sebuah perangkat lunak tanpa perancangan yang maksimal. Beberapa teknik dalam mengembangkan perangkat lunak terus dikembangkan hingga kini. Masih banyak perdebatan mengenai metode yang paling baik dan paling sesuai untuk segala tipe perangkat lunak. Meski demikian, ada perencanaan lebih baik daripada tidak ada perencanaan sama sekali. Dilihat dari berbagai sisi, SDLC memiliki banyak fungsi, antara lain sebagai sarana komunikasi antara tim pengembang dengan pemegang kepentingan. SDLC juga berfungsi membagi peranan dan tanggung jawab yang jelas antara pengembang, desainer, analis bisnis, dan manajer proyek. Fungsi lain dari SDLC ialah dapat memberikan gambaran input dan output yang jelas dari satu tahap menuju tahap selanjutnya.


Tahapan SDLC :

- Planning

1). Pembentukan dan tim pengembangan.

2). menentukan Tujuan dan Ruang Lingkup Pengembangan

3). Evaluasi ,Strategi

- Development

1). Model pengembangan ini sangat penting untuk membantu proses pengembangan perangkat lunak. terdapat beberapa model pengembangan SDLC yang diikuti berbagai organisasi Berikut:

- Waterfall Model ( Penjelasan : https://accounting.binus.ac.id/2020/05/19/memahami-system-development-life-cycle/ )]

- Kelebihan Mengembangkan dengan Waterfall Model :

  • 1).Tahapan proses pengembangannya tetap (pasti), mudah diaplikasikan, dan prosesnya teratur.
  • 2). Cocok digunakan untuk produk software/program yang sudah jelas kebutuhannya di awal, sehingga minim kesalahannya.
  • 3). Software yang dikembangkan dengan metode ini biasanya menghasilkan kualitas yang baik.
  • 4). Documen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya.
DLL Penjelasan Lebih Lengkap : https://accounting.binus.ac.id/2020/05/19/memahami-system-development-life-cycle/


- System Analysis

1). Brainstorming dalam tim Pengembangan Mengenai kasus yang terdapat.

2). Mengklasifikasikan masalah , Peluang , dan Solusi.

3). Menganalisa Kebutuhan System.

- System Implementation

1). Pembuatan Skema DataBase sesuai skema rancangan. 

2). Pembuatan aplikasi berdasarkan System.

3). Pengujian dan perbaikan ( Debugging ).

- System Maintenance

1). Setelah dilakukan Pengembangan dan dilakukan pemasaran ke pengguna.Tim harus melakukan Pemeliharaan System. 

Penjelasan Lebih Lengkap : https://accounting.binus.ac.id/2020/05/19/memahami-system-development-life-cycle/


Jabarkan Tiap proses SDLC :

Tentu, mari kita bahas lebih rinci setiap proses dalam Software Development Life Cycle (SDLC):


1. *Perencanaan (Planning):*

   - Identifikasi kebutuhan proyek dan tujuannya.

   - Tentukan sumber daya, jadwal, dan anggaran.

   - Rencanakan risiko dan strategi manajemen proyek.


2. *Analisis (Analysis):*

   - Pahami kebutuhan bisnis dan gunakanannya.

   - Kumpulkan persyaratan fungsional dan nonfungsional.

   - Identifikasi keterbatasan dan kendala proyek.


3. *Desain (Design):*

   - Rancang arsitektur sistem dan struktur keseluruhan.

   - Buat rencana rinci untuk pengembangan perangkat lunak.

   - Tentukan alur kerja, antarmuka, dan desain database.


4. *Implementasi (Implementation):*

   - Terjemahkan desain menjadi kode pemrograman.

   - Buat modul atau komponen perangkat lunak.

   - Lakukan pengkodean dengan memperhatikan standar dan panduan.


5. *Pengujian (Testing):*

   - Uji perangkat lunak untuk memastikan kualitas dan kepatuhan terhadap persyaratan.

   - Identifikasi dan perbaiki bug atau ketidaksesuaian.

   - Lakukan pengujian unit, integrasi, dan sistem.


6. *Pengelolaan Konfigurasi (Configuration Management):*

   - Lacak dan kelola perubahan pada kode dan dokumentasi.

   - Pastikan konsistensi dan integritas konfigurasi.

   - Gunakan sistem kontrol versi untuk manajemen kode.


7. *Implementasi (Deployment):*

   - Pasang perangkat lunak ke lingkungan produksi atau pengguna akhir.

   - Lakukan uji penerimaan pengguna akhir jika diperlukan.

   - Siapkan dokumentasi dan dukungan untuk peluncuran.


8. *Pemeliharaan (Maintenance):*

   - Berikan dukungan kepada pengguna.

   - Identifikasi dan perbaiki bug yang muncul setelah implementasi.

   - Lakukan pembaruan dan perbaikan fungsional seiring waktu.


Setiap tahap ini berkontribusi pada pengembangan perangkat lunak yang berkualitas, sesuai dengan kebutuhan, dan dapat dielola dengan baik.


Posting Komentar

0 Komentar